Semua orang tentu ingin punya pendapatan besar. Katanya, software developer adalah salah satu pekerjaan dengan gaji seperti ini.
Profesi software developer memang tengah menjadi tren. Dari 2019 ke 2029, kebutuhan perusahaan akan pekerjaan ini diprediksi naik sebesar 22%. Ini merupakan data dari Statistik Biro Tenaga Kerja AS.
Lalu, seperti apa sebenarnya rata-rata gaji profesi tersebut? Ketahui jawabannya dalam artikel ini, yuk!
Gaji Software Developer
Mengutip Indeed, software developer merupakan 1 di antara 100 pekerjaan dengan gaji tertinggi di AS.
Ternyata, fakta serupa juga berlaku di Tanah Air. Kamu bisa melihat angka gaji pekerjaan ini di bawah
Standar gaji tersebut dikutip dari The Southeast Asia Tech Talent Compensation Report 2020/2021, laporan standar kompensasi perusahaan teknologi di Indonesia, Singapura, dan Vietnam.
Jika dibandingkan dengan pekerjaan lain seperti UI/UX designer dan software engineer, angka ini termasuk tinggi, lho. Dalam laporan yang sama, standar upah untuk profesi tersebut adalah:
UI/UX designer (junior), Rp4,3 – 13 juta
UI/UX designer (senior), Rp14,6 – 25 juta
software engineer (junior), Rp4,3 – 14,6 juta
software engineer (senior), Rp20 – 41 juta
Secara umum, gaji developer lebih besar dari pekerjaan lainnya.
Sekarang, kita bahas alasan di balik besarnya pendapatan pekerjaan ini. Beberapa di antaranya adalah:
- Berperan besar
Seperti dituliskan Remote Jobs Tips, developer punya dampak besar bagi kehidupan masyarakat modern. Untuk menjelaskan hal ini, Glints akan memberikan contoh.
Pada zaman dulu, obrolan jarak jauh harus dilakukan lewat surat. Kamu harus menulisnya, lalu mengantarnya ke kantor pos.
Butuh waktu yang lama agar pesan akhirnya sampai. Apalagi kalau kamu mengirim suratnya ke luar pulau atau negeri.
Sekarang, sudah ada aplikasi chatting. Selama ada internet, tak perlu lama-lama komunikasi jarak jauh.
Secara umum, aplikasi bisa membantu banyak sekali orang. Itulah mengapa, pembangun aplikasi ini (software developer) bergaji tinggi.
- Industrinya terus berkembang
Di masa kini, bidang lowongan pekerjaan IT tengah berkembang. Seperti dituliskan Business Insider, dari waktu ke waktu, tren baru di dunia coding terus bermunculan.
Tren-tren ini tentu tak boleh dilewatkan developer. Inovasi ini diperlukan agar software yang dibangun selalu sesuai dengan perkembangan zaman.
Inilah yang memicu tingginya gaji software developer. Mereka harus terus mengasah skill agar terus relevan.
Bagaimana Cara Jadi Software Developer?
Setelah mengetahui besar gaji dan prospek karier software developer, kamu tertarik jadi salah satunya? Ini dia langkah-langkahnya:
- Pelajari skill-nya
bagaimana cara jadi software developer
Tentu saja, kamu harus menguasai skill yang dibutuhkan. Mengutip Geeks for Geeks, skill–skill itu adalah:
bahasa pemrograman
testing
version control concept
dan lain-lain
Sejatinya, semua ini bisa dipelajari secara mandiri. Akan tetapi, dalam prosesnya, kamu bisa mengalami berbagai kesulitan.
Saat bingung, kamu pun tak tahu harus bertanya pada siapa. Belum lagi, struktur materinya harus kamu siapkan sendiri.
Dalam bootcamp ini, kamu akan dibimbing oleh pengajar profesional. Setelah lulus, kamu juga akan diberi pendampingan cari kerja, lho.
Yuk, pelajari programnya lebih lanjut dengan klik link ini atau gambar di bawah!
- Bangun portofolio
Agar diterima kerja, kamu tentu harus meyakinkan kemampuanmu kepada rekruter. Salah satu caranya adalah membuat portofolio.
Seperti dituliskan Springboard, portofolio bisa menunjukkan kualifikasimu secara jelas dan nyata.
Beberapa tips membuatnya adalah:
Tuliskan proyek sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar.
Buat desain yang menarik dan intuitif.
Lengkapi dengan referensi/rekomendasi (jika ada).
Dengan dokumen ini, karier dan gaji impian sebagai software developer pun lebih mudah diraih.
Baca Juga: 3 Hal Penting dalam Portofolio Software Developer yang Buat Rekruter Terkesan
- Terus latihan
terus latihan untuk jadi pengembang aplikasi
Kamu memang bisa belajar lewat membaca, mendengar, dan memperhatikan orang. Akan tetapi, kata Forbes, kunci dari penguasaan coding adalah latihan.
Saat mencoba pertama kali, kode yang kamu tulis tentu tak langsung sempurna. Kamu bisa belajar dari kesalahan itu.
Pada latihan kedua, coba perbaiki. Proses ini bisa membuatmu makin paham, apalagi jika dibandingkan dengan belajar secara pasif.